warisan Budaya Indonesia

warisan Budaya Indonesia
WAYANG KULIT BUDAYA INDONESIA YANG SELALU ADA DI HATI DAN TIDAK BOLEH MATI

selamat tinggal semester 4 selamt datang semester 5

PERTENGAHAN APRIL 2010
KOMBA DALAM MATA KULIH SOSIOLINGUSTIK
KE KAWASAN TENGGER
DIPANDU OLEH BU WAHYU W LANGSUNG


JULI 2010 KITA JALAN JALAN KE BALI LO ADA MATA KULIAH ILMU BADAYA DASAR

DIBIMBING OLEH BPK HERUSALEH, M.Pd DAN Ir JOKO SRI M, M. KES

Senin, 16 November 2009

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
 
A.     Pandangan Behavioristik dan Konstruktivistik tentang belajar:

BEHAVIORISTIK
KONSTRUKTIVISTIK
Behavioristik memandang. Bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti dan tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi
Konstruktivistik memandang bahwa pengetahuan adalah non obtektif bersifat temporer, selalu berubah-ubah tidak menentu
Belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada orang yang belajar
Belajar adalah menyusun pengetahuan dari pengalaman kongkrit, aktifitas kolaborasi, dan refleksi serta interprestasi. Sedangkan mengajar meneta lingkungan agar si belajar termotivasi dalam menggali dan menghargai ketidakmenentuan
Si belajar diharapkan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang di ajarkan. Artinya apa yang dipahami oleh pengajar itulah yang harus dipahami oleh si belajar
Si belaja akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada pengalamannya. Dan perspektif yang dipakai dalam mengintrospeksikannya

B.     Pandangan Behavioristik dan konstruktifistik tentang tujuan pembelajaran:

BEHAVIORISTIK
KONSTRUKTIVISTIK
Tujuan pembelajaran ditentukan pada penambahan pengetahuan
Tujuan pembelajaran ditentukan pada belajar tentang bagaimana belajar

C.     Pandangan Behavioristik dan konstruktifistik tentang strategi pembelajaran:

BEHAVIORISTIK
KONSTRUKTIVISTIK
Penyajian isi menekankan pada keterampilan yang terisolasi dan terakumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan
Penyajian isi menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna mengikuti urutan dari keseluruhan ke bagian
Pembelajarasn mengikuti urutan kurikulum secara ketat
Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk meladeni atau melayani pertanyaan dan pandangan si belajar
Aktifitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks dan penekanan pada keterampilan
Aktifitas belajar lebih banyak didasarkan pada data primer dan bahan manipulatif dengan penekanan pada keterampilan berpikir kritis
Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil
Pembelajaran menekankan pada proses
D.     Pandangan Behavioristik dan konstruktifistik tentang evaluasi:

BEHAVIORISTIK
KONSTRUKTIVISTIK
Evaluasi menekankan pada respon pasif. Keterampilan secara terpisah dan biasanya menggunakan “ paper dan pencil test”
Evaluasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif yang melibatkan keterampilan terintegrasi, dengan menggunakan masalah dalam konteks nyata
Evaluasi yang menuntut jawaban benar menunjukkan bahwa si belajar telah menyelesaikan tugas belajar
Evaluasi yang menggali berpikis secara divergen, pemecahan ganda, bukan hanya jawaban benar
Evaluasi belajar dipandang sebagai bagian terpisah dari kegiatan pembelajaran dan biasanya dilakukan setelah kegiatan belajardengan penekanan pada evaluasi individu
Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan tugas-tugas yang menuntut aktifitas belajar bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. Evaluasi akan menekankan pada keterampilan dan proses dalam kelompok

E.      Teori belajar klasik
Teori belajar klasik didasarkan pada pemikiran para filosifis yang bersifat subyebtif:
1.Teori disiplin mental / psikologi fakultas / psikologi unsur
Belajar melalui instropeksi otak mns terdiri atas bagian-bagian yang memiliki tugas berbeda (Berpikir, meraba, fantasi, perasaan, kehendak) jiwa mns terdiri dari unsur-unsur tertentu dan unsur-unsur tersebut  disebut dengan daya-daya jiwa. Orang akan dapat belajar jika mentalnya dilatih dengan keras terutama daya nalarnya dan selanjutnya belajar identik dengan mengasah otak
2.Teori Humanisme klasik / Naturalisme
Teori Humanisme klasik menurut Maslow sedangkan Naturalisme menurut J.J. Rosseou dan Pestalzzi.
        Ia mengumpilkan Boigrafi orang-orang terkenel dari berbagai didang
        Semua orang yang normal berpotensi menjadi orang yang hebat
        Manusia sebagai satu kepribadian yang utuh, jiwa manusia ada tiga aspek yaitu Afektif, Kognitif dan Spikomotor
        Naturalisme oleh J.J.Rosseou mengatakan bahwa anak pada waktu lahir adalah baik, jika anak rusak itu akibat pengaruh lingkungan. Karena pada waktu itu moral manusia pada level yang terpuruk
        Belajar adalah Membiarkan anak tumbuh dan berkembang dengan sendirinya secara alamiah dan jangan diapa apakan.
        Freedom to learn artinya adalah “biarlah anak belajar dengan bebas karena orang dapat mengaktualisasikan dirinya secara penuh jika orang tersebut tidak diganggu
3.Teori Apersepsi dan teori Tabularasa / Impirisme
        Otak manusia seperti wadah yang siap mengkopi (Diisi) dengan apa saja dan pengetahuan yang telah masuk tersebut disebut Apersepsi
        Teori tabularasa / Empirisme oleh Jhon Lock “ Anak bagaikan kertas kosong


Teori Belajar Klasik didasarkan pada pemikiran para filosofis dan bersifat subjektif.

  1. Teori disiplin mental / psikologi fakultas / psikologi unsur.
Belajar melalui introspeksi, otak manusia terdiri atas bagian-bagian yang memiliki tugas berbeda (berfikir, meraba, fantasi, perasaan, kehendak) jiwa manusia terdiri dari unsur-unsur tertentu, dan unsur-unsur tersebut disebut dengan daya-daya jiwa.
Orang akan dapat belajar jika mentalnya dilatih dengan keras terutama daya nalar dan selanjutnya belajar belajar identik dengan mengasah otak.
Pandangan klasik : Orang pintar adalah orang yang menguasai ilmu pasti (logis matematik dan logis bahasa).

  1. Teori humanisme klasik / Naturalisme (JJ Rousseau, Pestalozzi)
    • Maslow
Ia mengumpulkan biografi orang-orang terkenal dari berbagai bidang. Semua orang yang normal berpotensi untuk menjadi orang hebat.
Manusia sebagai satu kepribadian yang utuh jiwa manusia ada tiga aspek, antara lain : Afeksi, Kognitif, Psikomotor.
Naturalisme Rousseau : Anak pada waktu dilahirkan adalah baik, jika anak itu menjadi rusak itu karena pengaruh dari lingkungan disekitar anak tersebut. Karena pada masa itu moral manusia pada level yang terpuruk.
Belajar : Biarlah anak tumbuh kembang secara alamiah, jangan diapa-apakan, freedom to learn : biarlah anak belajar dengan bebas karena orang dapat mengaktualisasi dirinya jika orang tersebut tidak diganggu.

  1. Teori Apersepsi dan teori Tabularasa / Empirisme
Otak manusia seperti wadah yang siap mengkopi (diisi) apa saja. Sesuatu apapun yang telah masuk kedalam pikiran manusia disebut Apersepsi.

·        Teori Tabularasa / Empirisme oleh John Locke
Anak bagaikan kertas kosong yang siap ditulis oleh pendidik dan lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap anak itu nantinya.





                       
                        K = Kepribadian
                        P = Personality
                        L = Lingkungan

            Gagne : Behavioris Eklektik (Campuran)
                          Belajar dapat terjadi melalui pembiasaan.

·        Organisma : Semua makhluk dianggap sama, perilakunya dapat dibentuk melalui pembiasaan.




·        Thorndike
            3 hukum : hukum akibat ( low of effect )
                              hukum latihan
                              hukum kesiapan
                        Low of effect yang masih bertahan dan dikembangkan oleh Skinner.

Definisi belajar :
Aliran
Definisi
Behaviorisme




Gestalt



Kognitivisme




Humanisme



Konstruktuvisme
Proses perubahan perilaku hasil pengalaman yang sifatnya relative menetap (hasil hubungan stimulus dan respon).

Upaya pemecahan masalah dengan memanfaatkan lingkungan sebagai totalitas.

Proses penerimaan, pegolahan dan penyimpanan informasi dengan mengaitkan pengetahuan baru kedalam struktur kognitif yang dimiliki pebelajar.

Upaya aktualisasi dir dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Upaya penyusunan pengetahuan.

·        Low of effect
                        Suatu respon yang positif dapat mengakibatkan respon yang baik dari si penerima respon (mereka cenderung akan mengulangi).

·        Hukum Latihan
                        Sama dengan hukum pembiasaan karena latihan jika dilakukan berulang-ulang akan menjadi bisa.

            Peguatan negative adalah perilaku yang tidak diharapkan muncul.
            Behavioral objektif adalah perilaku yang dapat diamati.

Freudinism
Behaviorism
Humanisn
Ilmu jiwa dalam, Ego : Keinginan, nafsu, agresif, kuasa. Jika orang hanya menonjolkan egonya maka ia tidak beda dengan hewan, maka ia harus dikendalikan oleh orang lain yang disebut superego (moral, etika, ajaran perilaku) sehingga manusia dalam keadaan seimbang.
Motivasi dari luar bukan dari diri manusia. Motivasi (perilaku yang berhasil dan mendapatkan reword dengan  di ulang-ulang) disebut dengan reinforcement.
Orang sehat mental. Orang teraktualisasikan. Adanya sesuatu yang kurang pada diri manusia untuk memenuhi kekurangan itulah manusia melakukan suatu aktivitas. Motivasi selalu dan semata-mata dari dalam diri seseorang.


                        Tidak ada orang yang teraktualisasi diri secara penuh karena lingkungan sekitar tidak mendukung seseorang untuk tumbuh kembang secara sempurna, kurangnya penghargaan.
                        Jika orang yang menonjol adalah egonya, maka mereka cenderung melakukan hal-hal yang negative.
           
·        Maslow (Humanisme) :
                        Tidak menyelidiki manusia seperti hewan.
                        Tidak menyelidiki manusia yang tidak sehat.
            Jika potensi 100% maka yang dapat diaktualisasikan secara penuh hanya 20%.

CTL, Konstruktivisme, PBL merupakan perkembangan dari kognitiv oleh Jean Piaget.
Kognitiv : Mengkopi, peran guru sangat penting.
Konstruk : Memaknai sendiri sesuai dengan pengalaman nyata masing-masing.
Belajar penemuan : Orang untuk dapat menemukan sesuatu dengan cara mencari.

·        Merril (Kognitif)
             Pelajaran diklasifikasikan menjadi 4, antara lain :
1.      Fakta
2.      Konsep
3.      Prosedur
4.     
Tingkatan yang paling tinggi adalah menemukan prinsip.
                        Tingkatan yang paling rendah adalah mengingat fakta.

·        Menemukan konsep : Memberikan nama baru untuk barang yang ditemukan.
·        Mengingat prosedur : Langkah-lamgkah melakukan sesuatu, misal : cara merebus mie instant.
·        Menggunakan prosedur : Melaksanakan perintah dalam mengingat prosedur.
·        Mengingat prinsip : Menulis lagi apa yang telah diperoleh, missal : menulis hokum Gosen, teori Konvergensi.
·        Menggunakan prinsip : Menggunakan hokum, rumus, dalil untuk menyelesaikan masalah.
·        Penemu prinsip : Ilmuwan yang berhasil menemukan dalil yang sampai pada hasil yang generalisasi untuk umum.






·        M. David Merril
                        Mengingat, menggunakan , menemukan.
                        Teorinya dipakai dalam berbagai model pembelajaran.
                        Isi belajar konsep : Konseptual
                        Prinsip : Teoritik
            Taxonomi matrix : Pembagian oleh Merril
            Taxonomi bagian
            Taxonomi jenis atau macam

            Belajar pemahaman konsep dengan menggunakan dua cara, antara lain :
·        Pendekatan Deduktif (khusus-umum)
·        Pendekatan Induktif (umum-khusus)

·        Joseph M. Scandura
                        Pengalaman menurut … tersusun secara hierarkis.
·         Jika mengumpul keatas disbut vertical (vertical dan piramida).
·         Jika sejajar maka horizontal
                  Pengetahuan Deklaratif : Bercerita, harus menggunakan urutan sebab akibat, kronologis.

·        Scandura (Teori Belajar Prosedural)
Setiap isi pelajaran sebelum diajarkan harus diketahui apakah termasuk fakta, prinsip, konsep.

Algoritmik : segala sesuatu ada prosedurnya.
Pengetahuan Prosedural : Jika dipraktekkan oleh siswa dan berhasil tanpa mengalami kegagalan.

Keterangan intelektual menurut Gagne
          Diskriminasi, konsep, kongkrit, konsep terdefinisi, kaidah atau aturan, aturan tingkat lebih lanjut. Jika mencapai level tertinggi maka dikatakan sebagai kesiapan untuk memecahkan suatu masalah.


·        Lev N. Landa
Teori Belajar Pembelajaran
           Teori belajar hamper selalu bersifat deskriptif karena selalu berbicara apa yang terjadi jika sesuatu dilakukan. Apabila akan belajar disuatu kelas yang begini maka lakukan hal ini jika ingin hasilnya baik (Prespektif)
Heuristik : Siswa menemukan sendiri cara penyelesaian belajar atau masalah.
Algoheuristik : Menemukan sendiri cara penyelesaian dalam suatu masalah dengan procedural srtinya diarahkan oleh guru dalam pemecahan suatu masalah.


·        Charles M. Reigeluth dan Faith S. Stein
3 aliran utama dalam teori belajar, antara lain :
1.      Behaviorisme
2.      Kognitiv
3.      Naturalisme
4.     
                  Prasyarat belajar : Pengetahuan awal siswa

                  Komponen : Urutan elaboratif, urutan prasyarat belajar, rangkuman, sintesis, analogi, pengaktif strategi, kognitiv, control belajar, dan tujuh prinsip teori elaborasi.

                  Rangkuman : Cakupan dari semua.

                  Pensintesis : Gabungan dair bab-bab yang satu dengan bab yang lainnya yang saling berkaitan.

                   Analogi penting jika seorang guru menjelaskan contoh-contoh konsep.
                  Pengaktif strategi kognitif : Guru merangsang pengetahuan kognitiv kepada siswa dengan cara memberi skema yang paling sederhana adalah perintah, misalnya : catat, lakukan, penting, dll.

                  Kontrol belajar : Pada diri si belajar, mengatur kapan, dimana ia harus belajar, siap diuji.

                  Tujuh prinsip teori elaborasi adalah prinsip-prinsip pada saat belajar menggunakan teori elaborasi.
                 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar