TEORI BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN
A.
Pandangan Behavioristik dan Konstruktivistik tentang belajar:
BEHAVIORISTIK
|
KONSTRUKTIVISTIK
|
Behavioristik memandang.
Bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti dan tetap, tidak berubah.
Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi
|
Konstruktivistik memandang
bahwa pengetahuan adalah non obtektif bersifat temporer, selalu berubah-ubah
tidak menentu
|
Belajar adalah perolehan
pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada orang
yang belajar
|
Belajar adalah menyusun
pengetahuan dari pengalaman kongkrit, aktifitas kolaborasi, dan refleksi
serta interprestasi. Sedangkan mengajar meneta lingkungan agar si belajar
termotivasi dalam menggali dan menghargai ketidakmenentuan
|
Si belajar diharapkan
memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang di ajarkan. Artinya
apa yang dipahami oleh pengajar itulah yang harus dipahami oleh si belajar
|
Si belaja akan memiliki
pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada pengalamannya.
Dan perspektif yang dipakai dalam mengintrospeksikannya
|
B.
Pandangan Behavioristik dan konstruktifistik tentang tujuan
pembelajaran:
BEHAVIORISTIK
|
KONSTRUKTIVISTIK
|
Tujuan pembelajaran
ditentukan pada penambahan pengetahuan
|
Tujuan pembelajaran
ditentukan pada belajar tentang bagaimana belajar
|
C.
Pandangan Behavioristik dan konstruktifistik tentang strategi
pembelajaran:
BEHAVIORISTIK
|
KONSTRUKTIVISTIK
|
Penyajian isi menekankan
pada keterampilan yang terisolasi dan terakumulasi fakta mengikuti urutan
dari bagian ke keseluruhan
|
Penyajian isi menekankan
pada penggunaan pengetahuan secara bermakna mengikuti urutan dari
keseluruhan ke bagian
|
Pembelajarasn mengikuti
urutan kurikulum secara ketat
|
Pembelajaran lebih banyak
diarahkan untuk meladeni atau melayani pertanyaan dan pandangan si belajar
|
Aktifitas belajar lebih
banyak didasarkan pada buku teks dan penekanan pada keterampilan
|
Aktifitas belajar lebih
banyak didasarkan pada data primer dan bahan manipulatif dengan penekanan
pada keterampilan berpikir kritis
|
Pembelajaran dan evaluasi
menekankan pada hasil
|
Pembelajaran menekankan
pada proses
|
D.
Pandangan Behavioristik dan konstruktifistik tentang evaluasi:
BEHAVIORISTIK
|
KONSTRUKTIVISTIK
|
Evaluasi menekankan pada
respon pasif. Keterampilan secara terpisah dan biasanya menggunakan “ paper
dan pencil test”
|
Evaluasi menekankan pada
penyusunan makna secara aktif yang melibatkan keterampilan terintegrasi,
dengan menggunakan masalah dalam konteks nyata
|
Evaluasi yang menuntut
jawaban benar menunjukkan bahwa si belajar telah menyelesaikan tugas belajar
|
Evaluasi yang menggali
berpikis secara divergen, pemecahan ganda, bukan hanya jawaban benar
|
Evaluasi belajar dipandang
sebagai bagian terpisah dari kegiatan pembelajaran dan biasanya dilakukan
setelah kegiatan belajardengan penekanan pada evaluasi individu
|
Evaluasi merupakan bagian
utuh dari belajar dengan cara memberikan tugas-tugas yang menuntut aktifitas
belajar bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata.
Evaluasi akan menekankan pada keterampilan dan proses dalam kelompok
|
E.
Teori belajar klasik
Teori belajar klasik didasarkan pada pemikiran para filosifis yang bersifat
subyebtif:
1.Teori disiplin mental / psikologi fakultas / psikologi unsur
Belajar melalui instropeksi otak mns terdiri atas bagian-bagian yang memiliki
tugas berbeda (Berpikir, meraba, fantasi, perasaan, kehendak) jiwa mns terdiri
dari unsur-unsur tertentu dan unsur-unsur tersebut disebut dengan daya-daya
jiwa. Orang akan dapat belajar jika mentalnya dilatih dengan keras terutama daya
nalarnya dan selanjutnya belajar identik dengan mengasah otak
2.Teori Humanisme klasik / Naturalisme
Teori Humanisme klasik menurut Maslow sedangkan Naturalisme menurut
J.J. Rosseou dan Pestalzzi.
–
Ia mengumpilkan Boigrafi orang-orang terkenel dari berbagai didang
–
Semua orang yang normal berpotensi menjadi orang yang hebat
–
Manusia sebagai satu kepribadian yang utuh, jiwa manusia ada tiga
aspek yaitu Afektif, Kognitif dan Spikomotor
–
Naturalisme oleh J.J.Rosseou mengatakan bahwa anak pada waktu
lahir adalah baik, jika anak rusak itu akibat pengaruh lingkungan. Karena
pada waktu itu moral manusia pada level yang terpuruk
–
Belajar adalah Membiarkan anak tumbuh dan berkembang dengan
sendirinya secara alamiah dan jangan diapa apakan.
–
Freedom to learn artinya adalah “biarlah anak belajar dengan bebas
karena orang dapat mengaktualisasikan dirinya secara penuh jika orang tersebut
tidak diganggu
3.Teori Apersepsi dan teori Tabularasa / Impirisme
–
Otak manusia seperti wadah yang siap mengkopi (Diisi) dengan apa
saja dan pengetahuan yang telah masuk tersebut disebut Apersepsi
–
Teori tabularasa / Empirisme oleh Jhon Lock “ Anak bagaikan kertas
kosong
Teori
Belajar Klasik didasarkan pada pemikiran para filosofis dan bersifat subjektif.
- Teori disiplin mental / psikologi fakultas / psikologi unsur.
Belajar melalui introspeksi, otak manusia terdiri atas bagian-bagian yang
memiliki tugas berbeda (berfikir, meraba, fantasi, perasaan, kehendak) jiwa
manusia terdiri dari unsur-unsur tertentu, dan unsur-unsur tersebut disebut
dengan daya-daya jiwa.
Orang akan dapat belajar jika mentalnya dilatih dengan keras terutama daya nalar
dan selanjutnya belajar belajar identik dengan mengasah otak.
Pandangan klasik : Orang pintar adalah orang yang menguasai ilmu pasti (logis
matematik dan logis bahasa).
- Teori humanisme klasik /
Naturalisme (JJ Rousseau, Pestalozzi)
- Maslow
Ia mengumpulkan biografi orang-orang terkenal dari berbagai bidang. Semua orang
yang normal berpotensi untuk menjadi orang hebat.
Manusia sebagai satu kepribadian yang utuh jiwa manusia ada tiga aspek, antara
lain : Afeksi, Kognitif, Psikomotor.
Naturalisme Rousseau : Anak pada waktu dilahirkan adalah baik, jika anak itu
menjadi rusak itu karena pengaruh dari lingkungan disekitar anak tersebut.
Karena pada masa itu moral manusia pada level yang terpuruk.
Belajar : Biarlah anak tumbuh kembang secara alamiah, jangan diapa-apakan,
freedom to learn : biarlah anak belajar dengan bebas karena orang dapat
mengaktualisasi dirinya jika orang tersebut tidak diganggu.
- Teori Apersepsi dan teori Tabularasa / Empirisme
Otak manusia seperti wadah yang siap mengkopi (diisi) apa saja. Sesuatu apapun
yang telah masuk kedalam pikiran manusia disebut Apersepsi.
·
Teori Tabularasa / Empirisme oleh John Locke
Anak bagaikan kertas kosong yang siap ditulis oleh pendidik dan lingkungan yang
mempunyai pengaruh terhadap anak itu nantinya.
K =
Kepribadian
P =
Personality
L =
Lingkungan
Gagne :
Behavioris Eklektik (Campuran)
Belajar dapat terjadi melalui pembiasaan.
·
Organisma : Semua makhluk dianggap sama, perilakunya dapat
dibentuk melalui pembiasaan.
·
Thorndike
3 hukum : hukum
akibat ( low of effect )
hukum latihan
hukum kesiapan
Low of
effect yang masih bertahan dan dikembangkan oleh Skinner.
Definisi belajar :
Aliran
|
Definisi
|
Behaviorisme
Gestalt
Kognitivisme
Humanisme
Konstruktuvisme
|
Proses perubahan perilaku
hasil pengalaman yang sifatnya relative menetap (hasil hubungan stimulus dan
respon).
Upaya pemecahan masalah
dengan memanfaatkan lingkungan sebagai totalitas.
Proses penerimaan,
pegolahan dan penyimpanan informasi dengan mengaitkan pengetahuan baru
kedalam struktur kognitif yang dimiliki pebelajar.
Upaya aktualisasi dir dalam
rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Upaya penyusunan
pengetahuan.
|
·
Low of effect
Suatu respon yang positif dapat mengakibatkan respon
yang baik dari si penerima respon (mereka cenderung akan mengulangi).
·
Hukum Latihan
Sama dengan hukum pembiasaan karena latihan jika
dilakukan berulang-ulang akan menjadi bisa.
Peguatan negative adalah perilaku yang tidak diharapkan muncul.
Behavioral objektif adalah perilaku yang dapat diamati.
Freudinism
|
Behaviorism
|
Humanisn
|
Ilmu jiwa dalam, Ego :
Keinginan, nafsu, agresif, kuasa. Jika orang hanya menonjolkan egonya maka
ia tidak beda dengan hewan, maka ia harus dikendalikan oleh orang lain yang
disebut superego (moral, etika, ajaran perilaku) sehingga manusia dalam
keadaan seimbang.
|
Motivasi dari luar bukan
dari diri manusia. Motivasi (perilaku yang berhasil dan mendapatkan reword
dengan di ulang-ulang) disebut dengan reinforcement.
|
Orang sehat mental. Orang
teraktualisasikan. Adanya sesuatu yang kurang pada diri manusia untuk
memenuhi kekurangan itulah manusia melakukan suatu aktivitas. Motivasi
selalu dan semata-mata dari dalam diri seseorang.
|
Tidak ada orang yang teraktualisasi diri secara penuh
karena lingkungan sekitar tidak mendukung seseorang untuk tumbuh kembang secara
sempurna, kurangnya penghargaan.
Jika orang yang menonjol adalah egonya, maka mereka
cenderung melakukan hal-hal yang negative.
·
Maslow (Humanisme) :
Tidak menyelidiki manusia seperti hewan.
Tidak menyelidiki manusia yang tidak sehat.
Jika potensi 100% maka yang dapat diaktualisasikan secara penuh
hanya 20%.
CTL, Konstruktivisme, PBL merupakan perkembangan dari kognitiv oleh Jean Piaget.
Kognitiv : Mengkopi, peran guru sangat penting.
Konstruk : Memaknai sendiri sesuai dengan pengalaman nyata masing-masing.
Belajar penemuan : Orang untuk dapat menemukan sesuatu dengan cara mencari.
·
Merril (Kognitif)
Pelajaran diklasifikasikan menjadi 4, antara lain :
1.
Fakta
2.
Konsep
3.
Prosedur
4.
Tingkatan yang paling tinggi adalah menemukan prinsip.
Tingkatan yang paling rendah adalah mengingat fakta.
·
Menemukan konsep : Memberikan nama baru untuk barang yang
ditemukan.
·
Mengingat prosedur : Langkah-lamgkah melakukan sesuatu, misal :
cara merebus mie instant.
·
Menggunakan prosedur : Melaksanakan perintah dalam mengingat
prosedur.
·
Mengingat prinsip : Menulis lagi apa yang telah diperoleh, missal
: menulis hokum Gosen, teori Konvergensi.
·
Menggunakan prinsip : Menggunakan hokum, rumus, dalil untuk
menyelesaikan masalah.
·
Penemu prinsip : Ilmuwan yang berhasil menemukan dalil yang sampai
pada hasil yang generalisasi untuk umum.
·
M. David Merril
Mengingat, menggunakan , menemukan.
Teorinya dipakai dalam berbagai model pembelajaran.
Isi
belajar konsep : Konseptual
Prinsip
: Teoritik
Taxonomi matrix :
Pembagian oleh Merril
Taxonomi bagian
Taxonomi jenis atau
macam
Belajar pemahaman
konsep dengan menggunakan dua cara, antara lain :
·
Pendekatan Deduktif (khusus-umum)
·
Pendekatan Induktif (umum-khusus)
·
Joseph M. Scandura
Pengalaman menurut … tersusun secara hierarkis.
·
Jika mengumpul keatas disbut vertical (vertical dan piramida).
·
Jika sejajar maka horizontal
Pengetahuan Deklaratif : Bercerita, harus menggunakan urutan
sebab akibat, kronologis.
·
Scandura (Teori Belajar Prosedural)
Setiap isi pelajaran sebelum diajarkan harus diketahui apakah termasuk fakta,
prinsip, konsep.
Algoritmik : segala sesuatu ada prosedurnya.
Pengetahuan Prosedural : Jika dipraktekkan oleh siswa dan berhasil tanpa
mengalami kegagalan.
Keterangan intelektual menurut Gagne
Diskriminasi, konsep, kongkrit, konsep terdefinisi, kaidah atau aturan,
aturan tingkat lebih lanjut. Jika mencapai level tertinggi maka dikatakan
sebagai kesiapan untuk memecahkan suatu masalah.
·
Lev N. Landa
Teori Belajar Pembelajaran
Teori belajar hamper selalu bersifat deskriptif karena selalu
berbicara apa yang terjadi jika sesuatu dilakukan. Apabila akan belajar disuatu
kelas yang begini maka lakukan hal ini jika ingin hasilnya baik (Prespektif)
Heuristik : Siswa menemukan sendiri cara penyelesaian belajar atau masalah.
Algoheuristik : Menemukan sendiri cara penyelesaian dalam suatu masalah dengan
procedural srtinya diarahkan oleh guru dalam pemecahan suatu masalah.
·
Charles M. Reigeluth dan Faith S. Stein
3 aliran utama dalam teori belajar, antara lain :
1.
Behaviorisme
2.
Kognitiv
3.
Naturalisme
4.
Prasyarat belajar : Pengetahuan awal siswa
Komponen : Urutan elaboratif, urutan prasyarat belajar,
rangkuman, sintesis, analogi, pengaktif strategi, kognitiv, control belajar, dan
tujuh prinsip teori elaborasi.
Rangkuman : Cakupan dari semua.
Pensintesis : Gabungan dair bab-bab yang satu dengan bab yang
lainnya yang saling berkaitan.
Analogi penting jika seorang guru menjelaskan contoh-contoh
konsep.
Pengaktif strategi kognitif : Guru merangsang pengetahuan
kognitiv kepada siswa dengan cara memberi skema yang paling sederhana adalah
perintah, misalnya : catat, lakukan, penting, dll.
Kontrol belajar : Pada diri si belajar, mengatur kapan, dimana
ia harus belajar, siap diuji.
Tujuh prinsip teori elaborasi adalah prinsip-prinsip pada saat
belajar menggunakan teori elaborasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar