warisan Budaya Indonesia

warisan Budaya Indonesia
WAYANG KULIT BUDAYA INDONESIA YANG SELALU ADA DI HATI DAN TIDAK BOLEH MATI

selamat tinggal semester 4 selamt datang semester 5

PERTENGAHAN APRIL 2010
KOMBA DALAM MATA KULIH SOSIOLINGUSTIK
KE KAWASAN TENGGER
DIPANDU OLEH BU WAHYU W LANGSUNG


JULI 2010 KITA JALAN JALAN KE BALI LO ADA MATA KULIAH ILMU BADAYA DASAR

DIBIMBING OLEH BPK HERUSALEH, M.Pd DAN Ir JOKO SRI M, M. KES

Senin, 16 November 2009

RAGAM BAHASA

1.Konsep ragam 2.Latar belakang 3.Jenis ragam 4.Fungsi 5.Ciri-ciri 1. Konsep ragam RAGAM ialah : - jenis-jenis - macam-macam - berfariasi - beraneka ragam - Varian 2.Latar belakang munculnya ragam bahasa a.Faktor geografis b.Faktor sejarah c.Factor tingkat sosial penutur - Jenis kelamin - Usia - Pendidikan - Ekonomi - Profesi d.Faktor pendidikan e.Faktor usia f.Faktor dwi kebahasaan penutur 4. Fungsi ragam Menurut ada 4 : 1. alat pemersatu 2. alat pemisah Formal & non formal 3. alat meningkatkan harga diri 4. sebagai kerangka acuan EYD Ciri ragam :  Kemampuan dinamis  Kecendikiaan  Keseragaman Ciri ragam Bahasa Indonesia baku : Ciri struktur : • Tidak menggunakan lafal yang bersifat kedaerahan • Tidak menggunakan unsur leksikal non baku. • Menggunakan fungsi gramatikal secara eksplisit dan konsisten. • Menggunakan prefek Me- secara eksplisit & konsisten. • Menggunakan kata penghubung. • Tidak menggunakan struktur kalimat yang bersifat kedaerahan . • Menggunakan ejaan dan istilah yang resmi • Pemakaian aspek waktu didalam pelaku tindakan. Ciri Fungsi :  Untuk komunikasi yang bersifat resmi  Untuk berbicara didepan umum  Berbicara dengan orang yang dihormati  Untuk wacana teknis

Bahasa Indonesia

Materi Bhs. Indonesia 1 semester : 1. Politik bahasa nasional 1x 2. Ragam bahasa 1x 3. Ejaan + istilah 3x 4. Diksi 2x 5. Kalimat 2x 6. Paragraf 2x 7. Wacana 1x 8. Reproduksi 2x BUKU SUMBER • “Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan” Balai pustaka • “Pembinaan keterampilan menulis bahasa Indonesia penulis “ Sabarti Ahadiyah • “Berbahasa Indonesia dengan benar “ Dedi Sugono • “Berbahasa indonesialah dengan benar “ E Zaenal Arifin • “Inilah bahasa Indonesia yang benar penulis” Jts. Badudu • “Komposisi pengarang “ Gores Keraf • “Tata bahasa baku bhs. Indonesia” Hasan Alwi • “Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi” Sudjoko • “Dasar-dasar bahasa Indonesia “ Dr . Soekolo • “Kalimat efektif” Zaenudin Polah Bahasa Nasional Bahasa sangat penting karena semua aktifitas tidak lepas dari bahasa. -banyak yang mengatakan dan disepakati bahwa bahasa Indonesia berasal dari “SEMENANJUNG- RIAU” Dan dorongan munculnya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah dari adanya perbedaan bahasa masing masing dareah di Indonesia. Sedangkan bahasa melayu adalah : a. Sebagai bahasa perhubungan antar suku (ligua franca ) b. Bahasa melayu tidak membedakan derajat (demokratis) c. Rela secara psikologis d. Sistim bahasa melayu lebih sederhana Cirri-ciri bahasa: 1) Bahasa itu dinamis ( mengalami perubahan 2) Produktif beribu-ribu kata. Cirri-ciri bahasa: 1) Bahasa itu dinamis ( mengalami perubahan 2) Produktif beribu-ribu kata. 3) Sistimatis 4) Bahasa adalah sistim lambang 5) Bahasa bersifat Arbitrek 6) Dinamis 7) Beragam Fungsi bahasa menurut Holiday : 1. Bahasa sebagai instrumental ( Alat ) 2. Sebagai regulasi (pengaturan) 3. Sebagai representasional (pernyataan ) 4. Sebagai interaksional 5. Sebagai personal 6. Sebagai heuristic ( untuk mengetahui satu pengetahuan) 7. Sebagai imajinatif Fungsi bahasa Indonesi : a)Sebagai bahasa resmi kenegaraan b)Sebagai alat penghubung iptek c)Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan d)Alat perhubungan nasional perencanaan kepentingan nasional dan pembangunan.

Teori sastra

Pendekatan sastra Intrinsic Ekstrinsik Intrinsic seperti : • Puisi • Prosa • Drama Sastra Terikat Sebagai pertentangan masyarakat Sebagai pembangun masyarakat Kelas Naturalis Menggambarkan sebuah cerita hanya pada kulit kenyataannya saja Semiotic Teori Tanda Ikon indeks symbol Kemiripan sebab- akibat kesepakatan Petanda & penanda Ex: menangis Teori struktual Prosa : - tema dan amanat - alur - tokoh dan penokohan - latar - sudut pandang - gaya bahasa alur terdiri dari : - alur maju 1,2,3,4,5 - alur mundur 5,1,2,3,4 - tarik maju tokoh terdiri dari : 1. tokoh utama - Protagonist - Antagonis - Tretagonis 2. tokoh sampingan Tema : - mayor & minor Tokoh dan penokohan Orangnya teknik memberikan watak pada Para tokoh Teknik memberikan watak pada para tokoh ada 2 cara : 1. teknik langsung eksplisit analitik 2. dramatic penggambaran fisik percakapan dengan orang lain percakapan tokoh lain respon ketika ada masalah latar belakang lingkungan 3.watak tipikal round character netral flat character 4. lattar / setting a) Tempat nyata Khayal b) Waktu eksplisit- Implisit c) Suasana Dalam ( gelisa, dll. ) Luar ( mendung dll ) 5. Point Of View Akuan = ( aku ) - orang pertama tunggal Diaan = ( Dia , nama orang, nama jabatan ) Engkauan = 6. Gaya / style - gaya bahasa - gaya penceritaan. Dipengaruhi oleh : - gendre - intlektual - Latar belakang sosial, politik, Budaya, ekonomi, religius. Struktur puisi - lapis bunyi / bentuk / rima - lapis makna / isi - lapis sudut pandang Feminisme Feminis ≠ feminine Kesejajaran ? Kontekstual

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

ADHD : ( attention deficits hyperactivity disander ) GPPH : ( gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif ) ANAK AUTIS Ciri has : 1) Anak sulit berkomunikasi dengan orang lain 2) Anak tidak punya empati pada orang lain 3) Pemahaman anak sulit, karena apa yang dibaca sukar dipahami 4) Anak punya daya 5) Anak mudah memahami jika lewat gambar / video 6) Anak belum dapat bersosialisasi 7) Anak suka mengekspresikan sikapnya yang berupa prustasi dan tidak dimengerti. Tes IQ = MA x 100 CA Penggolongan manusia berdasarkan IQ : 1. diatas 140 ( luar biasa / jenius ) 2. 120 – 139 ( cerdas sekali / very superior ) 3. 110 – 119 ( cerdas / superior ) 4. 90 – 109 ( sedang / everage ) 5. 80 – 89 ( bodoh / doil everage ) 6. 70 – 79 ( anak pada batas / gredeline ) 7. 60 – 69 ( debil / moron ) 8. 30 – 40 ( ambisil /ambisile ) / up normal 9. dibawah 30 ( idiot ) up normal tipe kecerdasan menurut Howard Gardner : 1. kecerdasan linguistic 2. kecerdasan matematis / logis 3. kecerdasan musical 4. kecerdasan fisik / kinestetik 5. kecerdasan spasial / visual ( arsitektur ) 6. kecerdasan interpersonal ( dg org lain ) 7. kecerdasan intrapersonal ( dalam diri ) 8. kecerdasan naturalis ( dengan alam )

TEORI MEMBACA

Membaca :adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa dan juga suatu proses yang kompleks dan rumit. Membaca yang kompleks Membaca yang kompleks dapat dipengaruhi oleh beberapa factor , yakni : - internal : tergantung dari SDM / diri indifidu. - Eksternal : berasal dari motifasi luar Dan keduanya baik internal / eksternal, saling berkaitan. Hakikat membaca Adalah : suatu proses yang kompleks dan rumit karena dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal yang bertujuan untuk memetik / memahami arti / makna yang ada dalam tulisan. Tujuan membaca -memberi detail / fakta - menemukan gagasan utama - menemukan urutan / organisasi - bisa menyimpulkan - menemukan informasi yang diperlukan - bias mengklasifikasikan - bias menilai - bias membandingkan - dll. Jenis – jenis membaca : 1. MEMBACA NYARING (oral reading ) Ialah : suatu kegiatan membaca , yang merupakan alat bagi pembaca, bersama orang lain, untuk menanggap isi yang berupa informasi , pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Dengan kata lain , membaca nyaring adalah: proses melisankan dengan menggunakan suara, intonasi, tekanan secara tepat , serta pemahaman makna bacaan oleh pembaca. membaca nyaring memiliki beberapa aspek :  Membaca dengan pikiran dan perasaan pengarang  Memerlukan keterampilan menafsirkan lambang-lambang grafis.  Memerlukan kecepatan pandangan mata  Memerlukan keterampilan membaca , terutama mengelompokkan kata secara tepat.  Memerlukan pemahaman makna secara tepat. Keterampilan membaca nyaring antara lain : o Penggunaan ucapan yang tepat o Pemenggalan frase yang tepat o Penggunaan lagu kalimat yang tepat o Penguasaan tanda baca yang baik o Penggunaan suara yang jelas o Penggunaan ekspresi yang tepat o Pengaturan kecepatan membaca o Pengaturan ketepatan membaca o Pemahaman bacaan o Kepercayaan diri Manfaat membaca nyaring antara lain : 1) Bisa memperoleh kesenangan dan memupuk keyakinan / percaya diri. 2) Bisa menanamkan disiplin 3) Bisa memperkaya daya khayal apabila dilakukan dalam membaca fiksi. 4) Bias mempertinggi pemahaman mengenai makna bacaan. 2. MEMBACA DALAM HATI Ialah : kegiatan membaca yang hanya menghandalkan kemampuan fisual , pemahaman, serta ingatan dalam menghadapi bacaan tanpa mengeluarkan suara / menggerak – gerakkan bibir. Ada 2 membaca dalam hati : 1.Membaca Ekstensif Yaiti : proses membaca yang dilakukan secara luas. Maksudnya = a. bahan – bahan bacaan beraneka dan banyak ragamnya. b. wakyu yang digunakan cepat dan singkat Tujuan membaca Ekstensif ialah : sekedar memmahami isi yang penting pada bahan bacaan pada waktu yang cepat dan singkat. Jenis – jenis membaca Ekstensif : a. Membaca survey ialah : kegiatan membaca yang bertujuan mengetahui gambaran umum mengenai isi dan ruang lingkup bahan bacaan. b. Membaca sekilas ialah : membaca yang bertujuan untuk mencapai / mendapatkan informasi secara cepat . Membaca skimming, skaning / memindah adalah : Membaca dengan cepat suatu bahan bacaan untuk mendapatkan kesan awal / untuk menemukan suatu informasi yang kita cari, yang ada dalam bacaan. Membaca skimming adalah: Membaca untuk memperoleh kesan umum. Membaca skaning adalah : Membaca dengan tujuan untuk mendapatkan informasi khusus saja. 2. Membaca intensif Ialah : kegiatan membaca sebuah bacaan secara telitih, dengan tujuan memahami secara rinci. Menurut H G Tarigan Membaca intensif ialah : membaca yang dilakukan secara seksama dan merupakan suatu upaya untuk mengasah kemampuan membaca secara kritis. Menurut Brook Membaca intensif ialah ; telaah terinci secara pemahaman terinci terhadap suatu bacaan. Kesimpulan : Membaca intenif ialah : kegiatan membaca yang dilakukan dengan penuh seksama terhadap bahan bacaan sehingga timbul pemahaman yang tinggi. Membaca telaah isi ialah : membaca yang dilakukan untuk menelaah isi bacaan. Membaca telitih / pemahaman ialah : kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pengertian / memahami bahan bacaan secara cepat dan tepat. Dalam membaca pemahaman ada beberapa aspek yang diperlukan al : • Seorang pembaca harus mempunyai kosa kata yang banyak. • Memiliki kemampuan menafsirkan makna kata • Memiliki kemampuan ide pokok • Memiliki kemampuan menangkap urutan peristiwa. Membaca kritis : kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana , mendalam efektif, analisis, dan bukan ingin mencari kesalahan penulis. Dalam membaca kritis diperlukan kemampuan berfikir bersikap kritis dalam mengolah bahan bacaan. Kemampuan berfikir dan bersikap kritis meliputi : 1. kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan.- kemampuan mengenali tokoh - bisa mengenali opini dan fakta - bisa membedakan antara fakta dan opini 2. kemampuan menginterpretasi makna yang tersirat - mengenali - menafsirkan ide pokok - memahami secara kritis hubungan sebab akibat 3. kemampuan mengaplikasi konsep - ditandai dengan membaca petunjuk - menerapkan konsep bacaan dalam situasi baru. 4. kemampuan menganalisis. - menganalisis alur cerita - mengklasifikasikan fakta / detail penunjang. 5. kemampuan membuat sintesis - menarik simpulan, menentukan tema bacaan - membuat singkatan 6. kemampuan menilai isi bacaan. - menilai sebuah bacaan diangkat dari realitas / imajinasi pengarang. - Menilai suatu pernyataan itu opini / fakta. MEMBACA CEPAT -------------------------------- Ialah : kegiatan membaca yang dilakukan secara cepat, disertai dengan pemahaman terhadap isi bacaan. Kecepatan membaca bisa disebut kemampuan membaca . Kemampuan membaca ialah : kecepatan yang dicapai pembaca berdasarkan rumus jumlah banyaknya kata dibagi dengan waktu yang diperlukan dikalikan dengan jumlah detik dalam 1 menit . RUMUS Membaca Efisien ialah: pembaca yang mempunyai kecepatan membaca sesuai dengan bahan bacaan yang dihadapi dengan tujuan membacanya. 1 . 2 . 3 Membaca secara cepat antara 350 – 500 digunakan untuk membaca fiksi yang agak sulit . 4 Membaca dengan kecepatan rata – rata antara 250-350 untuk membaca fiksi mendapatkan detail pentingnya saja . 5 Membaca lambat, digunakan untuk mempelajari bahan – bahan sulit , membuat analisis , memecahkan masalah. Selain itu ada juga cara membaca cepat dan hambatannya : 1. Vokalisasi (bibir bergerak – gerak ) 2. leher bergerak kekanan ke kiri 3. menunjuk jari 4. Regresi ( mata bergerak kembali ke belakang untuk membaca ulang suatu kata yang telah dibacanya ) 5. sub Vokalisasi MEMBACA PARAGRAF ---------------------------------------------------------------------- Paragraph ialah : satuan pengembangan terkecil, dari suatu karangan . Dalam paragraph mesti mengandung pikiran pokok / gagasan utama . dijabarkan oleh kalimat penjelas. Kalimat – kalimat yang membentuk satu paragraph itu dibagi menjadi 2 : - kalimat Topik - kalimat Penjelas Kalimat Topik ialah : kalimat yang mengandung pikiran pook paragraph. Cara – cara meletakkan kalimat topic : 1) diawal paragraf 2) diakhir paragraf 3) diawal dan akhir paragraf 4) diseluruh paragraf cara – cara membaca paragraf / kalimat topic : 1) dengan cara skimming dan skaning 2) informasi focus – mencari ide pokok (paragraf) - mencari kata kunci (kalimat ) Kalimat Penjelas / jabaran : kalimat yang mengandung isi dari jabaran pikiran pokok tsb. Kalimat penjelas dapat berupa : - uraian - rician syarat – starat pragraf : a) kesatuan b) koherensi c) penghubung paragraf metode pengembangan paragraph : 1. umum – khusus 2. khusus – umum 3. klimaks 4. anti klimaks 5. perbandingan 6. analogi 7. sebab akibat 8. sudut pandang 9. definisi 10. klasifikasi 11. contoh 12. proses MEMBACA ARTIKEL ---------------------------------------------------------- Artikel bisa berupa opini Bisa berupa hal yang baru diperbincangkan / hedline news / berupa Argumentasi. A. Pendahuluan – latarbelakang dan alas an mengapa artikel itu dibuat B. Batang tubuh – isi dari artikel C. Penutup – berupa rangkuman apa – apa yang dikemuakan, disamping itu juga memuat kesimpulan umum beserta aplikasi / prediksi yang berkenaan dengan kesimpulan itu. Memahami Artikel 1. menemukan pkiran pokok dengan : - membaca judul dan pendahuluan dengan telitih - cari pikiran pokok yang diuraikan dalam batang tubuh artikel. Membaca paragraph Sama dengan membaca artikel yang menggunakan kegiatan membaca kritis. 1. memahami maksud penulis / pengarang - meyakinkan - Mengajak persuasif - menghibur - memberitahukan 2. memahami organisasi tulisn - pendahuluan - batang tubuh - penutup 3. menulis / menanggapi penyajian pengarang yang ditanggapi , yaitu penyajiannya dari segi : - informasi - informasi tu releven dengan judul / tidak . - segi logika - segi bahasa - segi sumber informasi 4. menerapkan prinsip – prinsip berpikir kritis dari bacaan sehari – hari. Membaca surat kabar Secara umum isi surat kabar dapat dibagi menjadi : - berita - opini - iklan - pemberitahuan - fiksi Berita ialah : laporan yang benar dan tepat pada waktunya, yang berisi tentang pendapat / pikiran baru tentang suatu peristiwa yang terjadi dimasyarakat . / tentang apa saja yang merupakan fakta. Serta menarik dan perlu bagi pembaca pada umumnya. Cirri berita : - factual : nyata - objektif : tidak tercampur - menarik - tidak basi ( masih hangat ) - perlu dan berguna bagi umum. Opini Pandangan / pendapat dari redaktur / penulis tentang suatu peristiwa, pikiran, atau pandangan yang terjadi dan hidup dalam masyarakat. Opini dari redaktur : opini yang merupakan pendapat dari redaktur ( surat kabar ) dan disajikan dalam bentuk tajuk rencana., komentar, pojok , dan karikatur. Opini dari penulis : disajikan dalam betuk karangan khusus / feature, surat pebaca / kolom / dan artikel. Beda berita dan opini Kalau berita : Sedang opini : hasil analisis dari surat kabar / penulisnya. Iklan Ialah : informasi yang bersifat komersial / berhubungan dengan uang. Pemberitahuan Ialah : pengumuman tentang suatu peristiwa / hal. Seperti perkawinan pengantin, lelang / yang lain. Fiksi Dalam surat kabar biasanya cerpen, novel / cerita komik yang umumya disajikan secara bersambung. Struktur isi yang paling menarik di surat kabar ialah : STRUKTUR BERITA Karena dalam berita memiliki aspek tertentu yang tidak bisa / tidak ada dalam karangan – karangan lain. Aspek – aspek penting adalah : 1. paragraph pendahuluan ¤ dalam berita merupakan bagian terpenting / isi pokok dari berita itu . jika pendahuluan ini terdiri dari beberapa paragraph isi pokok . kadang – kadang sudah ada dalam 2 paragraf. Dan paragraph lain menjadi penjelas. ¤ pada umumnya dapat menjawab secara umum pertanyaan 5 W + 1 H. berita juga diberi judul, dan judul ini juga memberikan gambaran umum mengenai isi berita . Paragraph pendahuluan / pembuka biasa disebut ( lead )/ teras berita / mahkota berita. 2. isi ►seorang pembaca yang baik harus mengetahui tempat isi surat kabar yang dilangganinya. Dan bagian isi ini biasa menjelaskan 3. penutup memberikan penyelesaian / ringkasan / kejelasan dari isi . METODE MEMBACA SURAT KABAR Untuk membaca surat kabar secara efisien dan efektif , pembaca perlu terlebih dahulu mengetahui jenis isi pengetahuan perlu. Tanpa itu pembaca tidak akan dapat menentukan informasi focus dengan tepat. Setelah mengetahui jenis isi , pembaca harus mengetahui halaman isi. Setelah mengetahui semua , maupun pengaturan penyambungan isi, maka pembacanya. Yaitu jika anda membaca halaman 1 bersambung ke halaman 15 . maka baca dulu semua berita di halaman 1. baru pindah ke halaman 15 agar tidak bolak – balik. MEMBACA FIKSI Membaca buku non fiksi dengan cara : S Q 3 R - Survey - Question - Read - Recite - Review Membaca fiksi biasa pada karya sastra. Seperti : • Cerpen, Novel, Drama • Informasi Fokus Dengan mengetahui unsure intrinsic dan unsure Ekstrinsik . Unsure intrinsic :  alur ( plot ) - perkenalan - konflik - penyelesaian  penokohan / karakterisasi - fisik - sifat - sikap  seting / latar - tempat - waktu - kejadian  tema / amanat  gaya  sudut pandang unsure Ekstrinsik : • sosial • budaya • pendidikan.

FONOLOGI

MATERI : • Ilmu bunyi • Fonetik • Klasifikasi bunyi • Fonemik • Alat-alat bicara • Proses penghasilan bunyi • Fonem segmental & supra segmental • Gejala bahasa BUKU LITERATUR : - Marsono Fonetik - Samsuri Analisis Bahasa - Aminudin Pengantar Fonologi - J.W.M. Verhan Pengantar Linguistik Umum - Hasan Alwi Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia - Sudjito Fonologi - Masur M Fonologi Bahasa Indonesia TUGAS : - UTS merangkum 1 buku - Terjemahan - UAS Makalah ILMU BUNYI Fonologi berasal dari kata : Fon : bunyi Logos : ilmu Jadi Fonologi : ilmu yang mempelajari bunyi bahasa Bunyi bahasa : bunyi – bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia untuk melakukan komunikasi. Manfaat ilmu bunyi : • Untuk menertibkan ucapan bahasa sehingga kesimpangsiuran bahasa dapat dibatasi. • Disiplin ucapan, sehingga standarisasi ucapan bahasa dapat ditetapkan. Fonetik : ilmu yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan pengaruh artinya.  Obyek yang dikaji adalah Fon / fona Cirinya : “bentuknya beda karena factor dialek, tapi artinya Sama” Contoh fonetik : Telur sama artinya Telor yang membedakan adalah factor dialek Pastur pastor Fonemik : ilmu yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan pengaruh arti.  Obyek yang dikaji adalah fonem Cirinya : “ bentuknya beda artinya pun juga beda” - Untuk menentukan / mengetahui onemik / bukan adalah dengan memperhatikan satuan terkecil. Contoh fonemik : Klenteng Transkripsi fonetik FONEM Ialah : satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna. Menurut Jeonard Bloom Field fonem itu bersifat Distinctive differences. sedang Fon bersifat non distinctive differences. Distinctive differences artinya : perbedaan ucapan yang membedakan arti. Non Distinctive differences : perbedaan bunyi yang tidak membedakan arti. Jadi distinctive differences = fonemik Sedang non distinctive different = fonetik Contoh : Distinctive differences / fonemik Non Distinctive differences / fonetik Ibu – mama Bali – tali Makam - makan Saptu – sabtu Pastur – pastor Malam – malem Dsb…………………. Transkripsi fonetik ditandai dengan kurung siku / [ ] Jenis – jenis ejaan : A. Ejaan Fonetik Melambangkan setiap bunyi bahasa yang terjadi. B. Ejaan Ortografis Melambangkan bentuk – bentuk huruf yang dipergunakan dalam kehidupan sehari – hari. C. Ejaan Fonemik Melambangkan bunyi – bnunyi yang fungsional : yakni bunyi – bunyi yang membedakan makna. Menggunakan tanda garis miring ( / ) D. Ejaan Etimologi Mempertahankan penulisan suatu kata dalam bentuk aslinya . walaupun dalam pengucapannya berubah. Jenis – jenis Fonetik : a) Fonetik Auditoris ( pendengaran ) b) Fonetik Akustik ( otak ) c) Fonetik Artikulatoris ( alat ucap / diucapkan ) Fonetik Auditoris ialah : ilmu yang mempelajari bunyi – bunyi bahasa berdasarkan penggolongan pendengaran. Fonetik Akustis ialah : kajian fonetik yang bertumpu pada struktur fisik bunyi – bunyi bahasa. Fonetik Artikulatoris ialah : ilmu yang mempelajari bunyi – bunyi bahasa yang berhubungan dengan mekanisme. Proses terjadinya bunyi Ada 3 media / alat yang berperan dalam proses terjadinya bunyi : 1) Arus udara 2) Alat – alat ucap yang bergerak ( articulator aktif ) seperti : -ujung lidah, tengah lidah, daun lidah, pangkal lidah, akar lidah. - bibir bawah - gigi bawah 3) titik artikulasi / tempat tujuan /tumpuan. ( articulator pasif. Bunyi itu bisa dihasilkan dengan menghembuskan udara keluar dari paru – paru melalui rongga mulut / rongga hidung . Alat – alat ucap : 1. Paru – paru ( lungs ) 2. Tenggorokan ( tracea ) 3. Pangkal tenggorokan ( larynse ) 4. Pita suara ( vocal kord ) 5. Krikoid 6. Jakun ( tiroid / tekuen ) 7. Aritenoid 8. Wall of pharph 9. Epiglottis 10. Akar lidah ( root of the tangue ) 11. Punggung lidah ( dorsum ) 12. Tengah lidah ( medium ) 13. Daun lidah ( lamina ) 14. Ujung lidah ( apex ) 15. Anak tekak ( uvula ) 16. Langit – langit lunak ( velum ) 17. Langit – lsngit keras ( palatum ) 18. Gusi ( alveolum ) 19. Gigi ( denta ) 20. Bibir ( labia ) 21. Mulut ( mouth ) 22. Rongga mulut ( oral ) Keterangan : rongga pada ujung pernapasan : terdri dari 4 komponen yaitu : krikoid, aliteroid , pita suara dan tyroid. Fungsi pita suara :sebagai kelep / yang mengatur keluar masuknya suara antara paru-paru dan hidung. . jakun : tidak berpengaruh pada bunyi. Proses membuka dan menutupnya pita suara terbentuk suatu ruang diantara pita suara. Yang disebut ( glottis ) rongga kerongkongan : terletak diantara pangkal tenggorok dengan rongga mulut dan rongga hidung. Fungsinya untuk lewat makanan dan minuman . dalam bunyi berperan sebagai tabung udara bila pita suara bergetar. langit – langit lunak/ velum : ujungnya disebut anak tekak. Dapat turun naik. Dan dalam pembentukan bunyi : bunyi non nasal langit – langit lunak beserta anak tekak terangkat ke atas menutup rongga hidung. langit – langit keras : berfungsi sebagai articulator pasif gusi : sebagai tempat akar gigi tengah , depan, akar belakang. gigi : dalam bunyi bahasa bersifat membantu . yang berfungsi penuh sebagai articulator pasif adalah gigi atas. Seperti ( v ) bibir atas : dalam pembentukan bunyi sebagai articulator pasif . bibir bawah: dalam pembentukan bunyi sebagai articulator aktif. Lidah : fungsi pokok sebagai alat perasa . dalam bunyi bahasa berfungsi sebagai articulator aktif . - pangkal lidah kalu bekerja dengan langit – langit lunak, maka bunyinya menjadi ( Dorsofelar ). - Tengah lidah kalau bekerja dengan langit – langit keras ( medium ) ( palatal ) - Ujung lidah dengan langit – langit keras ( TH ) - Apikodental ujung lidah dengan (T) - Laminoalveolar ( daun lidah / pinggir lidah dengan gusi ) ( S ) Koartikulasi / artikulasi sertaan Ialah : bunyi – bunyi yang ikut pada waktu proses terjadinya bunyi. 1) Nasalisasi / penasalan / penyengauan Ialah : bunyi- bunyi yang ikut dengan bunyi – bunyi yang lain. Penyengauan itu terjadi secara individual seperti : dialek / gejala tetap sebuah bahasa. 2) Glotalisasi / penghamzahan Ialah : bunyi – bunyi yang ada paling / dibelakang . ditandai dengan tanda Tanya. ( ? ). Contoh : [ blo??n] = bloon 3) Bunyi pelancar / Glide Bunyi yang tersimpan / ada diantara dua huruf vocal yang sejajar . Contoh : buah = [ bu w ah ] Tiup = [ ti y Up ] Uang = [? u w ang ] 4) Bunyi hamzah Terjadi apabila : - menyertai sebuah vocal yang menduduki posisi awal sebuah makro segmen . contoh : otak [ ?otak ] uang [ ? u w ang ] ekor [ ?ekor ] - dianatara 2 vokal jika tidak terjadi bunyi pelancar maka akan muncul bunyi Glotal contoh : keadaan [ ke?ada??n ]. - Pada posisi akhir sebuah makrosegmen • Anaptiksis = suara bakti Seperti antara B dengan P, maka suara baktinya adalah P. International Phoenic Asosiation a - [ a ] b - [ b ] c - [ ] d - [ d ] e - [ ] - [ E ] - [ e ] F - [ f ] G - [ g ] H - [ h ] I - [ i ] [ I ] J - [ ] K - [ k ] [ ? ] L - [ l ] M - [ m ] N - [ n ] O - [ o ] [ ] P – [ p ] Q - [ q ] R - [ r ] S - [ s ] T - [ t ] U - [ U ] [ u ] V - [ v ] W - [ w ] X - [ ks ] Y - [ y ] Z - [ z ] Ny - [ ] Ng - [ ] KLUSTER Ialah : perangkapan konsonan / penggabungan / gugus. - dalam bahasa Indonesia berupa kombinasi konsonan dengan anggota konsonan likuida ( L & R ) Seperti : B-R, D-R, G-R, K-R, S-R,T-R B-L, G-L, K-L, P-L, S-L, S-W Contoh : B-R : brawijaya, bromo dll……. D-R : drakula, drastic , dll…… G-R : gramedia, gratis, grosir dll….. K-R : krakatau, kristal dll…….. S-R : srigala , sragen dll……. T-R : tragedy, trawas dll…. B-L : blangko, iblis dll……… G-L : gladiator, glide dll…….. K-L : klaster, iklim dll… P-L : plastic, plagiat, dll…….. S-L : slamet, islam, dll………. S-W : swadaya, swasembada, dll…. SONORITAS ( tingkat kenyaringan bunyi ) Ialah :satu gejala rekaman yang dapat ditangkap secara Audial ( pendengaran ) dan sebagian kecil bersifat intuitif. Tata urutan tingkat kenyaringan bunyi: 1. bunyi Vokal ( A, I, U,E , O ) 2. bunyi likuida ( L & R ) 3. bunyi nasal 4. bunyi glottal 5. bunyi 6. bunyi 7. bunyi spiral tan bersuara 8. bunyi skua ( tidak bersonoritas ) contoh : kata DAPUR tingkat kenyaringannya 1) A 2) U 3) R 4) D 5) P PERSUKUAN Ialah : gabungan fonem dengan fonem baik berupa konsonan dan Vokal yang ditulis secara terpisah – pisah berdasarkan cirri-ciri suprasegmental / cirri prosendi khususnya cirri sendi / juncture. Jenis silabisasi : a) Silabisasi fonetik ( ma-ka-nan ) b) Silabisasi fonemik ( ma-kan-an ) c) Silabisasi morfologik ( makan – an ) Interlut Ialah : sebuah bunyi dalam arus ujaran yang sering tampak , sekaligus menjadi onset ( bunyi awal sebuah bentuk ) dan koda ( bunyi akhir / penutup pada sebuah bentuk ) sebuah makro segmen yang tertentu. Contoh : Onset - I - lu - stra – si - I – lus – tra – si Klasifikasi bunyi : 1. vocal , konsonan , semi vocal 2. bunyi nasal & oral 3. bunyi keras / fortis & bunyi lunak / lenis 4. bunyi panjang & bunyi pendek 5. bunyi rangkap & bunyi tunggal 6. bunyi nyaring & tidak nyaring 7. bunyi udara & tidak dengan udara 1) Vokal Ialah : bunyi – bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia tanpa hambatan di pita suara ( vocal cord ) Vocal + alofonnya ada 10 yaitu : - A = 1 - I = 2 - U = 2 - E = 3 - O = 2 2) Konsonan Ialah : bunyi – bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dengan hambatan . Yaitu : B,C,D,,F,G,H,J,K,L,M,N,P,Q,R,S,T,V,W,X,Y,Z 3) Semi Vokal Ialah : bunyi – bunyi yang sebenarnya secara praktis termasuk konsonan , tetapi waktu diartikulasikan dalam membentuk konsonan murni . Contoh bunyi B & W B = bilabial W= labiodental Y= medio palatal 4) Bunyi nasal Ialah bunyi yang keluar dari rongga hidung dengan cara menurunkan langit – langit lunak beserta ujung anak tekak yaitu : M, N, NG, NY M = konsonan nasal bilabial 5) Bunyi oral Ialah : bunyi yang keluar dari rongga mulut Jenisnya : - vocal nasal ( hanya terdapat bada bahasa pranis ) - vocal oral 6) Bunyi keras Ialah : bunyi yang pada artikulasi disertai dengan kekuatan artikulasi . Contoh : konsonan letup tak bersuara [K,C,T,P] 7) Bunyi lunak Ialah : bunyi yang pada waktu diartikulasikan tidak disertai kekuatan arus udara . Contoh : [ K , C , T , P ] / tanda aspiral. 8) Bunyi panjang Ialah : Ditandai dengan [ a: ] / [ a ] / [ aa ] 9) Bunyi pendek Ialah : bunyi yang diartikulasikan suara normal / standar. 10) Bunyi rangkap ( diftong ) Ialah : bunyi yang terdiri dari dua bunyi dan terdapat dalam satu suku kata .yaitu : [a-i],[a-u],[a-i] Contoh : ni – lai Pan – dai 11) Bunyi tunggal Ialah : Bunyi yang terdapat dalam tiap suku kata. 12) Bunyi nyaring Ialah : bunyi yang pada waktu diartikulasikan terdapat derajat kenyaringan yang tinggi . ( luas ruang resonansinya) 13) Bunyi tidak nyaring Ialah : bunyi yang Konsonan letup tak bersuara : [ Tha, P,t, Ck ] Gesekan bersuara : [ V, Z ] Konsonan nasal : [ M, N, ny, ng ] Dalam sebuah kata bunyi yang merupakan puncak kenyaringan adalah bunyi yang tingkat kenyaringannya tinggi / yang disebut silabis . Bunyi dari huruf yang mempunyai tingkat kenyaringan yang tinggi adalah bunyi silabis . dan setiap bunyi silabis itu dapat membentuk suku kata. Bunyi dengan arus udara : Egresif : bunyi yang pada waktu pembentukannya dilaksanakan dengan arus udara keluar dari paru-paru. Inggresif : bunyi yang terbentuk dengan arus udara masuk dari paru – paru. Egresif Velar Glotalik Inggresif pulmonik Glotalik Criteria pembentukan Vokal – vocal kardina berdasarkan IPA Berdasarkan kriterianya vocal dihasilkan : 1. berdasarkan tinggi rendahnya lidah 2. berdasarkan bagian lidah bergerak 3. striktur : ( berdasarkan hubungan articulator aktif dan pasif ) 4. bentuk bibir. Klasifikasi konsonan : Dibedakan atas : • cara dihambat ( cara artikulasi ) • tempat hambatan ( tempat artikulasi ) • hubungan posisional antara penghambat – penghambatnya / hubungan antara articulator aktif dan articulator pasif ( striktur ) • bergetar tidaknya pita suara klasifikasi konsonan : 1) Konsonan hambat letup ( stops, plosives ) 2) Konsonan nasal ( nsasals ) 3) Konsonan paduan ( affricates ) 4) Konsonan sampingan ( laterals ) 5) Konsonan geseran atau frikatif ( frikatifs , friction ) 6) Konsonan getar ( trills, vibrans ) 7) Konsonan sentuhan (tap ) 8) Konsonan sentuhan kuat ( flap ) 9) Semi vocal MENENTUKAN FONEM DAN STRUKTUR FONEM Setiap fonem itu bersifat Destinctive artinya : ( perubahan dan perbedaan fonem mengakibatkan perubahan makna ) Untuk menentukan / mencari fonem – fonem dalam suatu bahasa dapat ditempuh melalui 3 cara : 1. penyusunan ( arranging ) 2. perbandingan ( compering ) 3. penggabungan ( combining ) contoh kata : Dari Dara Duri arranging Dasi lari Dari – dara I,a Dari – duri a,u compering Dari – dasi r,s Dari – lari d, l Combining = / 1,a,u,r,s,l,d / Untuk menentukan dan fonem suatu bahasa dapat dilalui oleh proses yang terdiri dari 3 prinsip yaitu penyusunan, perbandingan, dan penggabungan. PENYUSUNAN Ialah : menyusun dan mencatat data –data yang kemungkinan mempunyai perbedaan bunyi bahasa yang dapat membawa perbedaan arti . baik yang terdapat dalam permulaan kata, tengah maupun akhir . PENGGABUNGAN Ialah : kata – kata yang telah dibandingkan bunyi , manakah yang menyebabkan perbedaan arti. PENGGABUNGAN Aseluruh hasil perbandingan digabungkan menjadi satu sehingga terdapat bunyi – bunyi jika ada 2 bunyi / 3 bunyi yang sama cukup ditulis salah satu. Cara menentukan fonem – fonem suatu bahasa : 1) catatlah bunyi – bunyi yang secara fonetis mirip 2) catatlah bunyi – bunyi yang selebihnya 3) dengan dasar kontras karena lingkungannya sama / yang mirip, anggaplah bunyi – bunyi yang mirip itu sebagai fonem yang berlainan . 4) dengan dasar lingkungan yang komplementer, anggaplah bunyi – bunyi yang secara fonetis mirip itu sebagai fonem yang sama sehingga bunyi – bunyi itu sendiri merupakan farin daripada fonem itu. 5) Anggaplah sama pada bunyi – bunyi yang terdapat pada suku ke 2 akhir sebagai fonem – fonem tersendiri. 6) Untuk buyi – bunyi prosodi perlakukan cara menguraikan yang sama. STRUKTUR FONEMIS Menggambarkan seluruh struktur fonem yang terdapat pada kata – kata lepas, baik sebagai awalan, ditengah kata, maupun diakhir kata. Juga mengenai susunan dan jumlahnya dalam kata – kata lepas. Dalam bahasa Indonesia dapat dilukiskan dan didiagramkan Vokal ( V ) dan konsonan ( K ). 1) V : ( a,i,u,e,o ) 2) VK : ( uh, ih, ah …. ) 3) KV : ( ke,di, si, ya…..) 4) VKV : ( aku, api, abu,….) 5) KVV : ( mau, dia, ……) 6) VVK : ( air, uap, aib….) 7) KVKV : ( kita, tahu, dll…) 8) KVVK : ( kain, kaos, kiat…) 9) VKVK : ( anak, umur, ayam….) 10) VKKV : ( akta, alfa, ……) 11) KVKKV : ( jaksa, kursi, rindu ….) 12) KVKVK : ( sayur, kusut, kurus….) 13) KKVKV : ( brafo, prosa…..) 14) KVKKVK : ( makmur, rambut …..) 15) KVKVKV : ( benalu, sepatu, celana….) 16) VKKVKV : ( aksara, asmara, armada…) Kata- kata lepas dalam bahasa indonesia yang terdiri dari satu fonem sampai segala kemungkinan jumlah banyaknya fonem. Erlaku ketentuan sebagai berikut : 1. semua vocal dapat sebagai permulaan kata . contoh : ada, ini, elok, emas dsb. 2. semua konsonan dapat sebagai permulaan kata. Contoh : bakat, cakap, datang 3. semua vocal bisa sebagai akhir kata, kecuali ∂ dan e contoh : malu, dua, ini, aku 4. semua konsonan dapat menduduki ahir kata. Kecuali ( y,w, d, c, ñ, g ) contoh : bagus, rusuh, akar , kuat 5. semua Vokal dapat sebagai bunyi suku pertama contoh : i- ni, Du-a, ja-gung, e-mas . 6. semua vocal dapat menduduki bunyi suku kedua dari belakang / ( penultima ) contoh : ce la na , ka re na 7. semua vocal dapat sebagai bunyi suku terahir kecuali ∂ dan e contoh : ba – ru , su - ka 8. diftong dapat sebagai bunyi suku terakhir ( ultima ) contoh : kacau, santai, gulai, pantai 9. konsonan rangkap / kluster terdapat pada kata – kata yang berasal dari bahasa asing . a. permulaan kata - gramedia, global dll….. b. ditengah kata – proklamasi , sendrateri dll….. c. di ahir kata – cakra, makro , sutra dll…. FONEM Ialah : satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan arti / makna . Kata makan terdiri dari 5 fonem : /m/ /a/ /k/ /a/ /n/ Makan dan makam . Fonem segmental -Merupakan bagian terbesar dari bagian – bagia suatu bahasa . - berperan sebagai : pembeda arti suatu kata tertentu dengan kata yang lain. - karena dapat membedakan makna. -dalam pelaksanaannya, bahasa tidak hanya ditentukan oleh , fonem – fonem primer. Perbedaan arti antara kata suatu dengan yang lain didalam ucapan tidak semata – mata disebabkan adanya perbedaan fonem segmental. Ada beberapa kata yang terjadi dari fonem – fonem segmental yang sama, tetapi karena perbedaan tekanan ( aksen ) hubungan ucapan ( jungtur ). Urutan fonem – fonem (sekwensi ) (intonasi) ternyata dapat membedakan arti / bersifat distinctife seperti fonem segmental. Peristiwa itu merupakan gejala – gejala peristiwa fonemis. Dan gejala penyebutnya disebut fonem. Fonem – fonem ini bukan merupakan bagian / segmen dari suatu ucapan . peranan dalam pelaksanaannya tidak dapat disamakan dengan fonem – fonem segmental. Maka fonem – fonem ini disebut fonem sekunder. Contoh : 1) Aksen : import (Noun) = barang masuk Im – port (verb) = memasukkan 2) Jungtur : ini bukuku / ini bu – kuku. 3) Intonasi menurut kabar adik, dia sakit Menurut kabar, adik dia sakit 4) Sekwensi aman – nama – mana Primer jaga segmental Jaya saya Primer baju segmental Baru GEJALA BAHASA Ialah : peristiwa yang menyangkut / kalimat – kalimat dengan segala macam proses pembentukannya. Gejala – gejala itu antara lain : 1. Gejala Analogi suatu bentukan bahasa gejala analogi memegang peranan penting dalam pengembangan dan pembinaan suatu bahasa.terutama yang sedang tumbuh / berkembang seperti bahasa Indonesia . contoh : kata Dewa – dewi , Putra – putri, berasal dari bahasa sanskerta. Fonem A dan I pada ahir kata, mempunyai fungsi menyatakan jenis kelamin yang disebutkan. Dewa adalah : Hiang, ilah Dewi berarti : Perempuan A dan I membedakan jenis Laki – laki dan perempuan / pria dan wanita. Berdasarkan bentuk itu dibuatlah bahasa Indonesia bentukan baru . Analogi yang salah Dalam pembentukan bahasa, sering timbul analogi yang salah. Contoh : kata teladan, anggota, sentosa Menjadi tauladan, anggauta, sentousa. 2. Gejala Kontaminasi Dalam bahasa Indonesia diistilahkan dengan kerancauan / kacau. Yang dirancukan adalah susunan, perserangkaian, dan penggabungan. Jenis – jenis kontaminasi : 1) Kontaminasi kalimat 2) Kontaminasi susunan kata 3) Kontaminasi bentukan kata. Gejala – gejala kontaminasi : a. orang kurang menguasai penggunaan bahasa yang tepat. Baik dalam menyusun kalimat, frase / mempergunakan imbuhan dalam membentuk kata. b. Secara tidak disengaja, ketika sesorang akan menuliskan / mengucapkan sesuatu dan pengartian / 2 bentukan yang sejajar timbul dalam pikirannya. Contoh : a) -Kepada yang merasa kehilangan bolpoin, harap datang ke kantor wirausaha -yang kehilangan bolpoin harap datang ke kantor - yang kehilangan bolpoin harap ke kantor b) Disekolah, murid – murid dilarang tidak boleh merokok. -disekolah murid – murid dilarang merokok -disekolah murid – murid tidak boleh merokok c. Kontaminasi kata, dan kata kontaminasi Jangan usah Jangan boleh dia pergi Jangan boleh d. Kontaminasi dan bentukan kata : Contoh : - dipertinggikan ditinggikan dipertinggi - mengenyampingkan disampingkan dikesampingkan 3. Gejala pleonasme Pemakaian kata yang berlebih – lebihan yang sebenarnya tidak perlu. Timbulnya gejala pleonasme : Pembicara tidak sadar bahwa apa yang diucapkan mengandung sifat yang berlebih – lebihan. Karena tidak tahu bahwa kata yang diucapkan mengungkapkan pengertian yang berlebih – lebihan. Disengaja sebagai bentuk dari tarik bahasa Contoh : - pada zaman dahulu kala banyak orang menyembah berhala - sejak dari kecil dia skit – sakitan. - Sangat sedikit sekali - Para guru – guru - Mengunjungi beberapa Negara- Negara - Semua murid- murid - Telah dipamerkan sebanyak 50 buah tulisan 4. Gejala Hiperkorek Mengoreksi yang terlalu berlebih – lebihan Contoh : S dijadikan SY = surga syurga Sah syah Insaf insyaf H dijadikan KH = nasihat nasikhat Hasil khasil P dijadikan M = pihak mihak Pikir mikir Paham maham J dijadikan Z = ijazah izazah Jenazah zenazah Jaman zaman [au] dijadikan [o],[∂] teladan – tauladan Anggota – anggauta Gejala timbulnya Hiperkorek : - Orang tidak tahu bentuk aslinya - Karena ingin dianggap gagal / hebat - Dari segi linguistic F,Kh, Sy, dan Z itu bukan fonem bahasa Indonesia asli 5. Gejala penambahan fonem a) Protesis ( di awal ) Contoh : Mas, lang, sa menjadi = emas, elang, esa b) Impentesis ( di tengah ) Contoh : kapak menjadi = kampak / sajak menjadi = sanjak c) Paragof ( di ahir ) Contoh : Sila , ina menjadi = silah, inang 6. Gejala penghilangan fonem a) Afaresis ( di awal ) Contoh : stani, umundur, umudik menjadi = tani, mundur, mudik. b) Sinkon ( di tengah ) Contoh : cahaya, karena menjadi = cahya, karma c) Apokop ( di akhir ) Contoh : Bapak, adik, test menjadi = bapa, adi, tes Adaptasi Artinya : penyesuaian Kata – kata yang berasal dari bahasa asing maupun bahasa daerah berubah bunyinya, sesuai dengan penerimaan, pendengaran, / ucapan lidah orang Indonesia. o Dari bahasa belanda Stroop menjadi = strop Vermak = permak Chaufeour = sopir o Dari bahasa arab Fardlu menjadi = perlu Mudlarat = melarat Tafakur = tepekur Fadloli = perduli o Dari bahasa portugis Parcieo menjadi = perseroan Frecho = picu Almari = lemari o Bahasa inggris Chrystal menjadi = kristal System = system AQQU = aki o Bahasa sansekerta Rshi menjadi = resi Sadhu =sendu Kontraksi Ialah : gejala pembilangan lebih dari 1 fonem , terkadang .. Contih : Nusa + antara = nusantara Tapian + nauli = tapanuli Metatesis Ialah : proses perubahan bentuk suatu kata karena pertukaran letak fonem – fonem dalam kata itu. Contoh : Berantas - banteras Sulap - palsu Jalur - lajur Lebat - tebal Disimilasi Ialah : proses perubahan bentuk kata, karena salah satu dari 2 buah fonem yang sama diganti dengan fonem yang lain. Contoh : Sajjanah - sarjanah Assalam - asalam Monoftongisasi Ialah : proses perubahan bunyi diftong menjadi monoftong Contoh : Pulau - pulo Kalau - kalo Satai - sate Gulai - gule Tapai - tape Kedelai- kedele Diftongisasi Ialah : perubahan bunyi monoftong menjai Diftong Contoh : Teladan - tauladan Asimilasi proses perubahan bentuk kata karena dua fonem berbeda disamakan atau dijadikan hampir sama. Contoh: • in-moral menjadi immoral • in-perfect menjadi imperfek • al-salam menjadi asalam • ad-similatio menjadi asimilasi • in-relevan menjadi irelevan • ad-similatio menjadi asimilasi jenis asimilasi : 1. asimilasi fonetis pengucapan bunyi /t/ apikoalfeolar sama dengan bunyi /l/ 2. asimilasi menyebutkan suatu fonem menjadi fonem lain. Contoh : kata fish (vis) dalam bahasa inggris akan menjadi bunyi lain akibat pengaruh bunyi eat menjadi Eis. Modivikasi vocal Gejala berubahnya vocal , karena vocal lain. Contoh : [?ombo] / [sego] jika ditambah [ ne ]. Netralisasi Ialah : pembatalan perbedaan minimal pada akhir kata , bila perbedaan tersebut tidak dapat diadakan pada ahir kata. Contoh : jilid menjadi pen + jilit + tan .

BERBICARA

Dosen : Pak sartono Alamat : BERBICARA Pengertian : o (KUBI) Berbicara ialah : berkata, bercakap, berbahasa / melahirkan pendapat dengan perkataan. o Drs.Arman Agung Berbicara ialah : suatu aktifitas kehidupan manusia normal yang sangat penting, dan dengan berbicara kita dapat berkomunikasi antar sesama manusia, menyatakan pendapat, menyampaikan maksud dan pesan , mengungkapkan perasaan , dalam segala kondisi emosional dan lain sebagainya. o Guntur Tarigan Berbicara ialah : artikulasi atau kata – kata untuk mengekspresikan , menyatakan, serta menyampaikan pikiran,gagasan dan perasaan. Ialah : suatu aktifitas kehidupan manusia untuk berkomunikasi, menyatakan pendapat, maksud, pesan, dan mengungkapkan perasaan, “dalam segala kondisi”.Pembicara yang handal 1.KETERAMPILAN BERBICARA Ada 2 faktor penunjang utama dalam keterampilan berbicara seseorang: 1. internal : - potensi fisik ( 0rgan- organ tubuh ) - Non fisik ( keperibadian, bakat dan cara berfikir ) 2. Eksternal : - (tingkat pendidikan, kebiasaan dan lingkungan pergaulan) 2. RHETORICA / seni berbicara Larry King dalam bukunya “Seni berbicara kepada siapa saja, kapan saja, di mana saja “memberikan 4 dasar dalam melakukan pembicaraan: 1. kejujuran 2. sikap yang benar 3. minat terhadap orang lain 4. membuka diri sendiri Lerry King mengatakan “ berlatihlah untuk menggunakan bahasa / kalimat yang nantinya akan ada kegunaannya dalam pembicaraan. Berbicara didepan cermin / jika anda memiliki hewan peliharaan, berlatihlah dihadapannya dengan begitu anda tidak akan ada bantahan / interuksi. Jenis rhetorica : Rhetorica persuasif Rhetorica dialektika Langgam – langgam dalam Rhetorica :  Langgam Agitasi  Langgam Teater  Langgam Agama Factor yang mempengaruhi keberhasilan Rhetorica : 1. situasi 2. ruang 3. Waktu 4. Tema 5. Isi / Materi 6. Tehnik penyajian Dale Carnegie adalah seorang yang gagap awal mulanya. Tetapi karena dia orang yang suka melatih pembicaraannya, ternyata dia menjadi seorang penyiar radio terbaik, dan paling baik pelafalannya. Setiapmanusia itu punya gazah ( wibawa ) 1. memandang padi menguning 2. memandang titik antara 2 mata ( terpaksa ) Kewibawaan itu dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan, sikap, fisik, suara.

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
 
A.     Pandangan Behavioristik dan Konstruktivistik tentang belajar:

BEHAVIORISTIK
KONSTRUKTIVISTIK
Behavioristik memandang. Bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti dan tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi
Konstruktivistik memandang bahwa pengetahuan adalah non obtektif bersifat temporer, selalu berubah-ubah tidak menentu
Belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada orang yang belajar
Belajar adalah menyusun pengetahuan dari pengalaman kongkrit, aktifitas kolaborasi, dan refleksi serta interprestasi. Sedangkan mengajar meneta lingkungan agar si belajar termotivasi dalam menggali dan menghargai ketidakmenentuan
Si belajar diharapkan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang di ajarkan. Artinya apa yang dipahami oleh pengajar itulah yang harus dipahami oleh si belajar
Si belaja akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada pengalamannya. Dan perspektif yang dipakai dalam mengintrospeksikannya

B.     Pandangan Behavioristik dan konstruktifistik tentang tujuan pembelajaran:

BEHAVIORISTIK
KONSTRUKTIVISTIK
Tujuan pembelajaran ditentukan pada penambahan pengetahuan
Tujuan pembelajaran ditentukan pada belajar tentang bagaimana belajar

C.     Pandangan Behavioristik dan konstruktifistik tentang strategi pembelajaran:

BEHAVIORISTIK
KONSTRUKTIVISTIK
Penyajian isi menekankan pada keterampilan yang terisolasi dan terakumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan
Penyajian isi menekankan pada penggunaan pengetahuan secara bermakna mengikuti urutan dari keseluruhan ke bagian
Pembelajarasn mengikuti urutan kurikulum secara ketat
Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk meladeni atau melayani pertanyaan dan pandangan si belajar
Aktifitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks dan penekanan pada keterampilan
Aktifitas belajar lebih banyak didasarkan pada data primer dan bahan manipulatif dengan penekanan pada keterampilan berpikir kritis
Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil
Pembelajaran menekankan pada proses
D.     Pandangan Behavioristik dan konstruktifistik tentang evaluasi:

BEHAVIORISTIK
KONSTRUKTIVISTIK
Evaluasi menekankan pada respon pasif. Keterampilan secara terpisah dan biasanya menggunakan “ paper dan pencil test”
Evaluasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif yang melibatkan keterampilan terintegrasi, dengan menggunakan masalah dalam konteks nyata
Evaluasi yang menuntut jawaban benar menunjukkan bahwa si belajar telah menyelesaikan tugas belajar
Evaluasi yang menggali berpikis secara divergen, pemecahan ganda, bukan hanya jawaban benar
Evaluasi belajar dipandang sebagai bagian terpisah dari kegiatan pembelajaran dan biasanya dilakukan setelah kegiatan belajardengan penekanan pada evaluasi individu
Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan tugas-tugas yang menuntut aktifitas belajar bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. Evaluasi akan menekankan pada keterampilan dan proses dalam kelompok

E.      Teori belajar klasik
Teori belajar klasik didasarkan pada pemikiran para filosifis yang bersifat subyebtif:
1.Teori disiplin mental / psikologi fakultas / psikologi unsur
Belajar melalui instropeksi otak mns terdiri atas bagian-bagian yang memiliki tugas berbeda (Berpikir, meraba, fantasi, perasaan, kehendak) jiwa mns terdiri dari unsur-unsur tertentu dan unsur-unsur tersebut  disebut dengan daya-daya jiwa. Orang akan dapat belajar jika mentalnya dilatih dengan keras terutama daya nalarnya dan selanjutnya belajar identik dengan mengasah otak
2.Teori Humanisme klasik / Naturalisme
Teori Humanisme klasik menurut Maslow sedangkan Naturalisme menurut J.J. Rosseou dan Pestalzzi.
        Ia mengumpilkan Boigrafi orang-orang terkenel dari berbagai didang
        Semua orang yang normal berpotensi menjadi orang yang hebat
        Manusia sebagai satu kepribadian yang utuh, jiwa manusia ada tiga aspek yaitu Afektif, Kognitif dan Spikomotor
        Naturalisme oleh J.J.Rosseou mengatakan bahwa anak pada waktu lahir adalah baik, jika anak rusak itu akibat pengaruh lingkungan. Karena pada waktu itu moral manusia pada level yang terpuruk
        Belajar adalah Membiarkan anak tumbuh dan berkembang dengan sendirinya secara alamiah dan jangan diapa apakan.
        Freedom to learn artinya adalah “biarlah anak belajar dengan bebas karena orang dapat mengaktualisasikan dirinya secara penuh jika orang tersebut tidak diganggu
3.Teori Apersepsi dan teori Tabularasa / Impirisme
        Otak manusia seperti wadah yang siap mengkopi (Diisi) dengan apa saja dan pengetahuan yang telah masuk tersebut disebut Apersepsi
        Teori tabularasa / Empirisme oleh Jhon Lock “ Anak bagaikan kertas kosong


Teori Belajar Klasik didasarkan pada pemikiran para filosofis dan bersifat subjektif.

  1. Teori disiplin mental / psikologi fakultas / psikologi unsur.
Belajar melalui introspeksi, otak manusia terdiri atas bagian-bagian yang memiliki tugas berbeda (berfikir, meraba, fantasi, perasaan, kehendak) jiwa manusia terdiri dari unsur-unsur tertentu, dan unsur-unsur tersebut disebut dengan daya-daya jiwa.
Orang akan dapat belajar jika mentalnya dilatih dengan keras terutama daya nalar dan selanjutnya belajar belajar identik dengan mengasah otak.
Pandangan klasik : Orang pintar adalah orang yang menguasai ilmu pasti (logis matematik dan logis bahasa).

  1. Teori humanisme klasik / Naturalisme (JJ Rousseau, Pestalozzi)
    • Maslow
Ia mengumpulkan biografi orang-orang terkenal dari berbagai bidang. Semua orang yang normal berpotensi untuk menjadi orang hebat.
Manusia sebagai satu kepribadian yang utuh jiwa manusia ada tiga aspek, antara lain : Afeksi, Kognitif, Psikomotor.
Naturalisme Rousseau : Anak pada waktu dilahirkan adalah baik, jika anak itu menjadi rusak itu karena pengaruh dari lingkungan disekitar anak tersebut. Karena pada masa itu moral manusia pada level yang terpuruk.
Belajar : Biarlah anak tumbuh kembang secara alamiah, jangan diapa-apakan, freedom to learn : biarlah anak belajar dengan bebas karena orang dapat mengaktualisasi dirinya jika orang tersebut tidak diganggu.

  1. Teori Apersepsi dan teori Tabularasa / Empirisme
Otak manusia seperti wadah yang siap mengkopi (diisi) apa saja. Sesuatu apapun yang telah masuk kedalam pikiran manusia disebut Apersepsi.

·        Teori Tabularasa / Empirisme oleh John Locke
Anak bagaikan kertas kosong yang siap ditulis oleh pendidik dan lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap anak itu nantinya.





                       
                        K = Kepribadian
                        P = Personality
                        L = Lingkungan

            Gagne : Behavioris Eklektik (Campuran)
                          Belajar dapat terjadi melalui pembiasaan.

·        Organisma : Semua makhluk dianggap sama, perilakunya dapat dibentuk melalui pembiasaan.




·        Thorndike
            3 hukum : hukum akibat ( low of effect )
                              hukum latihan
                              hukum kesiapan
                        Low of effect yang masih bertahan dan dikembangkan oleh Skinner.

Definisi belajar :
Aliran
Definisi
Behaviorisme




Gestalt



Kognitivisme




Humanisme



Konstruktuvisme
Proses perubahan perilaku hasil pengalaman yang sifatnya relative menetap (hasil hubungan stimulus dan respon).

Upaya pemecahan masalah dengan memanfaatkan lingkungan sebagai totalitas.

Proses penerimaan, pegolahan dan penyimpanan informasi dengan mengaitkan pengetahuan baru kedalam struktur kognitif yang dimiliki pebelajar.

Upaya aktualisasi dir dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Upaya penyusunan pengetahuan.

·        Low of effect
                        Suatu respon yang positif dapat mengakibatkan respon yang baik dari si penerima respon (mereka cenderung akan mengulangi).

·        Hukum Latihan
                        Sama dengan hukum pembiasaan karena latihan jika dilakukan berulang-ulang akan menjadi bisa.

            Peguatan negative adalah perilaku yang tidak diharapkan muncul.
            Behavioral objektif adalah perilaku yang dapat diamati.

Freudinism
Behaviorism
Humanisn
Ilmu jiwa dalam, Ego : Keinginan, nafsu, agresif, kuasa. Jika orang hanya menonjolkan egonya maka ia tidak beda dengan hewan, maka ia harus dikendalikan oleh orang lain yang disebut superego (moral, etika, ajaran perilaku) sehingga manusia dalam keadaan seimbang.
Motivasi dari luar bukan dari diri manusia. Motivasi (perilaku yang berhasil dan mendapatkan reword dengan  di ulang-ulang) disebut dengan reinforcement.
Orang sehat mental. Orang teraktualisasikan. Adanya sesuatu yang kurang pada diri manusia untuk memenuhi kekurangan itulah manusia melakukan suatu aktivitas. Motivasi selalu dan semata-mata dari dalam diri seseorang.


                        Tidak ada orang yang teraktualisasi diri secara penuh karena lingkungan sekitar tidak mendukung seseorang untuk tumbuh kembang secara sempurna, kurangnya penghargaan.
                        Jika orang yang menonjol adalah egonya, maka mereka cenderung melakukan hal-hal yang negative.
           
·        Maslow (Humanisme) :
                        Tidak menyelidiki manusia seperti hewan.
                        Tidak menyelidiki manusia yang tidak sehat.
            Jika potensi 100% maka yang dapat diaktualisasikan secara penuh hanya 20%.

CTL, Konstruktivisme, PBL merupakan perkembangan dari kognitiv oleh Jean Piaget.
Kognitiv : Mengkopi, peran guru sangat penting.
Konstruk : Memaknai sendiri sesuai dengan pengalaman nyata masing-masing.
Belajar penemuan : Orang untuk dapat menemukan sesuatu dengan cara mencari.

·        Merril (Kognitif)
             Pelajaran diklasifikasikan menjadi 4, antara lain :
1.      Fakta
2.      Konsep
3.      Prosedur
4.     
Tingkatan yang paling tinggi adalah menemukan prinsip.
                        Tingkatan yang paling rendah adalah mengingat fakta.

·        Menemukan konsep : Memberikan nama baru untuk barang yang ditemukan.
·        Mengingat prosedur : Langkah-lamgkah melakukan sesuatu, misal : cara merebus mie instant.
·        Menggunakan prosedur : Melaksanakan perintah dalam mengingat prosedur.
·        Mengingat prinsip : Menulis lagi apa yang telah diperoleh, missal : menulis hokum Gosen, teori Konvergensi.
·        Menggunakan prinsip : Menggunakan hokum, rumus, dalil untuk menyelesaikan masalah.
·        Penemu prinsip : Ilmuwan yang berhasil menemukan dalil yang sampai pada hasil yang generalisasi untuk umum.






·        M. David Merril
                        Mengingat, menggunakan , menemukan.
                        Teorinya dipakai dalam berbagai model pembelajaran.
                        Isi belajar konsep : Konseptual
                        Prinsip : Teoritik
            Taxonomi matrix : Pembagian oleh Merril
            Taxonomi bagian
            Taxonomi jenis atau macam

            Belajar pemahaman konsep dengan menggunakan dua cara, antara lain :
·        Pendekatan Deduktif (khusus-umum)
·        Pendekatan Induktif (umum-khusus)

·        Joseph M. Scandura
                        Pengalaman menurut … tersusun secara hierarkis.
·         Jika mengumpul keatas disbut vertical (vertical dan piramida).
·         Jika sejajar maka horizontal
                  Pengetahuan Deklaratif : Bercerita, harus menggunakan urutan sebab akibat, kronologis.

·        Scandura (Teori Belajar Prosedural)
Setiap isi pelajaran sebelum diajarkan harus diketahui apakah termasuk fakta, prinsip, konsep.

Algoritmik : segala sesuatu ada prosedurnya.
Pengetahuan Prosedural : Jika dipraktekkan oleh siswa dan berhasil tanpa mengalami kegagalan.

Keterangan intelektual menurut Gagne
          Diskriminasi, konsep, kongkrit, konsep terdefinisi, kaidah atau aturan, aturan tingkat lebih lanjut. Jika mencapai level tertinggi maka dikatakan sebagai kesiapan untuk memecahkan suatu masalah.


·        Lev N. Landa
Teori Belajar Pembelajaran
           Teori belajar hamper selalu bersifat deskriptif karena selalu berbicara apa yang terjadi jika sesuatu dilakukan. Apabila akan belajar disuatu kelas yang begini maka lakukan hal ini jika ingin hasilnya baik (Prespektif)
Heuristik : Siswa menemukan sendiri cara penyelesaian belajar atau masalah.
Algoheuristik : Menemukan sendiri cara penyelesaian dalam suatu masalah dengan procedural srtinya diarahkan oleh guru dalam pemecahan suatu masalah.


·        Charles M. Reigeluth dan Faith S. Stein
3 aliran utama dalam teori belajar, antara lain :
1.      Behaviorisme
2.      Kognitiv
3.      Naturalisme
4.     
                  Prasyarat belajar : Pengetahuan awal siswa

                  Komponen : Urutan elaboratif, urutan prasyarat belajar, rangkuman, sintesis, analogi, pengaktif strategi, kognitiv, control belajar, dan tujuh prinsip teori elaborasi.

                  Rangkuman : Cakupan dari semua.

                  Pensintesis : Gabungan dair bab-bab yang satu dengan bab yang lainnya yang saling berkaitan.

                   Analogi penting jika seorang guru menjelaskan contoh-contoh konsep.
                  Pengaktif strategi kognitif : Guru merangsang pengetahuan kognitiv kepada siswa dengan cara memberi skema yang paling sederhana adalah perintah, misalnya : catat, lakukan, penting, dll.

                  Kontrol belajar : Pada diri si belajar, mengatur kapan, dimana ia harus belajar, siap diuji.

                  Tujuh prinsip teori elaborasi adalah prinsip-prinsip pada saat belajar menggunakan teori elaborasi.